• Jelajahi

    Copyright © Media Online
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Terkesan Ditutupi Satu Perawat RSD Bangko Positif Rapid Test

    JambarPost
    5/06/2020, 21:37 WIB Last Updated 2020-05-08T13:25:52Z

    Jambarpost.com, Merangin- Satu dari sejumlah perawat yang ditugaskan untuk mengurus pasien covid-19 atau virus korona di RSD Kolonel Abundjani Bangko di kabarkan positif hasil rapid test. 

    Namun kabar ini terkesan ditutupi sehingga belum diketahui publik.
    Informasi yang didapat, perawat yang positif rapid tes berinisial EN saat ini sedang menjalani isolasi khusus di salah satu ruangan di rumah dinas Sekretaris Daerah Merangin.

    “Sejak hasil rapid test nya positif, dia (EN) tidak nampak lagi samo kami dio masuk kerjo,” 

    Ungkap salah satu sumber, saat dibincangi Jambarpost.com, EN sebelumnya bertugas sebagai perawat di ruang VIP, namun sejak ada warga Kabupaten Merangin yang terjangkit Covid-19, dia dipindah tugas ke tim khusus penanganan virus yang 
    tengah mewabah itu.

    Oleh pihak RSD Abundjani setiap tenaga kesehatan yang berkerja sebagai tim khusus covid-19 dilakukan pemerikasaan kesehatan secara berkala, dari sejumlah orang tenaga kesehatan yang terlibat didalamanya, salah satu perawat inisial EN dinyatakan positif rapid test.

    Kabar ini tidak dibantah oleh salah satu petinggi di RSD Abundjani Bangko, saat dibincangi dia mengatakan rapid test dilakukan beberapa waktu yang lalu, “Iya benar, setelah dilakukan rapid test salah satu perawat kita memang positif,” Katanya.

    Kendati demikian, Ia menjelaskan bahwa baru baru ini hasil test Swabnya pertamanya juga sudah keluar.

    “Swab pertamanya juga sudah keluar, hasilnya negatif,” jelasnya, namun saat ditanya mengapa hal ini tidak di buka kepublik selama ini ? pria paruh baya ini 
    mengaku hal itu sengaja ditutupi karena ada larangan dari Bupati Merangin.

    “Dulu pak Bupati Al Haris tidak boleh kita buka ke publik, karena takut dampaknya nanti, tapi di internal Rumah Sakit sudah tahu semua, karena sudah pernah kami bahas masalah ini,” jelasnya.

    Diakhir pembicaraannya, dia juga berharap agar identitasnya tidak di tulis lantaran ada larangan dari Bupati Merangin untuk membuka kejadian ini ke publik.

    “Kalau bisa jangan lah diberitakan, tapi kalau mau buat berita juga, tolong jangan sumbernya dari saya, karena tidak enak sama pak Bupati,” tutupnya.(*)



    Komentar

    Tampilkan