Jambarpost.com, Merangi- Bupati Merangin Al Haris, secara gamblang memaparkan Pelaksanaan evaluasi Sistem Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Merangin 2020.
SAKIP tersebut dipaparkan bupati secara virtual di hadapan, Gempar Genefianto, Analis Kebijakan Madya, koordinator dan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan reformasi birokrasi, akuntabilitas aparatur.
Gempar Genefianto juga sebagai pengawas dan sistem integirtas di wilayah I Kementarian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, pada acara yang berlangsung di Aula Bappeda Merangin, Kamis (10/9/2020).
‘’Untuk langkah mengembangkan dunia wisata sudah jelas sasarannya. Kita sedang giat-giatnya meningkatkan objek wisata ini seperti Objek Wisata Air Terjun Sigarincing di Dusun Tua Kecamatan Lembah Masurai,’’ ujar Bupati.
Objek wisata Air Terjun Sigarincing itu, sudah melibatkan semua pihak termasuk dari DPRD Merangin, pihak swasta dari Astra, usana mikra kecil menengah dan pihak-pihak lainnya.
Ratusan Objek wisata di Kabuapten Merangin itu jelas bupati, tidak semua dikelola Pemerintah Kabupaten Merangin, tapi juga ada yang langsung dikelola oleh desa setempat, menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
‘’Kita juga punya lahan kopi ribuan heker, hamparan sawah yang dibangun dari lahan eks Penambang Emas Tampa Izin (PETI), sehingga kebutuhan beras Merangin bisa tercukupi. Semua PNS juga wajib membeli beras Merangin,’’ terang Bupati.
Diakui bupati ekonomi masyarakat Kabupaten Merangin sekarang ini sedang turun, dampak dari wabah Covid-19 yang luar biasa. Pemerintah Daerah telah membantu kebutuhan pokok masyarakat dampak Covid-19 tersebut.
Masyarakat terus bersama-sama melindungi diri dan mencegah Covid-19, namun juga tetap berupaya meningkatkan ekonominya, dengan tertib mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Merangin lanjut bupati, punya program E-Pukeskesmas, E-Kinerja dan berbagai kegiatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Untuk hasil evaluasi kelembagaan, dengan jumlah OPD sedikit tapi pembangunan yang dilakukan maksimal.
Pada pelayanan kesehatan, ada program dokter ke rumah dan Santun Lansia (Lanjut usia). Dimana Lansia Merangin kalau berobat sekarang ini tidak perlu lagi harus ke Puskesmas, tapi tim medis dan dokter yang berkunjung ke rumah Lansia.
Kesehatan untuk Suku Anak Dalam (SAD) juga tidak luput dari perhatian, dimana dokter juga mengunjungi SAD. Begitu juga untuk pendidikan SAD, telah disediakan beasiswa untuk anak-anak SAD dan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga miskin.
‘’Pengembangan keterampilan ketenagakerjaan di Balai Latihan Kerja (BLK) juga terus berlangsung dan pesantren berbasis SMK juga telah diterapkan. Ini untuk menciptakan generasi muda yang siap kerja,’’ jelas Bupati.
Dalam penanggulangan sampah pelastik, Kabupaten Merangin telah memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPA) sampah terbaik di Sumatera, yang berada di Desa Langling Kecamatan Bangko.
Di TPA itu, bagaimana sampah dikelola dengan baik, sehingga keberadaan TPA itu justru menjadi Objek Wista menarik. TPA itu menjadi percontohan daerah lain dan banyak anak-anak sekolah yang berwisata ke TPA tersebut.
‘’Kita punya program Inovasi Pertisun (Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun). Program ini untuk menampung asisperasi dan mendekatkan pejabat dengan warga desa terpencil, sehingga tidak ada laporan Asal Bapak Senang (ABS),’’ tegas Bupati.
Merangin juga mempunyai lebih dari 200 lubuk larangan, dimana kelestarian sungai terjaga dengan baik dan hasil ikan yang dipanen dalam tiga tahun sekali bisa dimanfaatkan warga untuk membangun masjid.
Bagi guru mengaji yang berprestasi dan imam yang sudah puluhan tahun mengabdi, juga diberi penghargaan umroh gratis. Semua desa yang terisolir telah dibangun jalan tembus dan teraliri listrik.(*)