• Jelajahi

    Copyright © Media Online
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Orang Tua Ungkap Ada Kejanggalan Pada Anaknya Yang Meninggal di Ponpes Tebo

    JambarPost
    11/15/2023, 16:12 WIB Last Updated 2023-11-15T12:44:31Z


    Tebo JP – Seorang Anak Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Muzawwidin Unit 6 Rimbo Bujang berinisial AH (13) ditemukan meninggal dunia pada Selasa 14 Noveber 2023 malam.

    Korban merupakan warga Dusun Kumpul Rejo, Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo.

    Salim Harahap selaku orangtua korban mengungkapkan banyak kejanggalan dari kejadian yang menimpa anaknya.

    Awalnya ia mengetahui kabar anaknya meninggal dunia dari tetangganya.

    Saya tidak terima, enggak terima karena satu, anak saya ini meninggal saya tidak dikabari. Kedua kali, itu cerita di WA grup yang dikabari orang lain, yang dikabari awalnya yang meninggal bukan anak saya,” ungkap Salim, Rabu 15 November 2023.

    Ia mengatakan awalnya yang dikabari meninggal merupakan anak tetangganya.

    Kemudian di percakapan berikutnya dalam WhatsApp grup tersebut, diungkapkan bahwa anaknya yang meninggal dunia.

    Salim kemudian mencari kepastian dengan menelpon guru Ponpes Raudhatul Muzawwidin namun teleponnya tidak diangkat. Lalu ia terus berupaya mencari kontak pihak ponpes lainnya.

    Jadi ditelepon oleh istri saya yang juga guru juga di pesantren itu, kemudian saya ngomong dengan dia, saya mau tanya pak, di pesantren itu adakah orang meninggal dunia? Dia menjawab saya tidak ada dipesantren,” katanya.

    Selang beberapa waktu, ia kembali menelepon pihak ponpes dan disampaikan tidak ada yang meninggal dunia.

    Jadi kami tanya-tanya terus ke Pak Sugiono (tetangga), disampaikan bahwa anak saya yang meninggal dan sudah dikafani,” ujarnya.

    Salim mengatakan kejanggalan tersebut membuatnya bertanya-tanya. Dia merasa aneh karena pihak ponpes tidak memberikan kabar ke dirinya soal anaknya meninggal dunia.

    Padahal, dia sering berkomunikasi dengan pihak pesantren selama anaknya belajar di sana.

    Dia mengungkap bahwa sorenya sebelum anaknya meninggal, ia masih berkomunikasi dengan anaknya pada pukul 17.00 WIB.

    Karena jam 5 itu, anak saya menelepon saya kebetulan besok kan ada pertemuan di pesantren. Dia tanya sama ibunya, kebetulan saya masih di belakang, dia tanya besok datang atau enggak. Setelah itu, kami sampaikan besoklah kami datang, dia bilang ada yang mau saya buat kejutan, yang mau saya omongkan. Setelah itu habis magrib ada kabar dari tetangga itu,” ujarnya.

    Kejadian itu meninggalkan luka bagi Salim, ia pun berencana akan menuntut pihak Ponpes Raudhatul Muzawwidin.

    Saya tidak terima dengan kejadian ini, saya akan tuntut,” ujarnya.

    Di sisi lain, sebuah surat kematian dari Klinik Rimbo Medical menerangkan bahwa AH meninggal dunia pada pukul 18:30 WIB disebabkan tersengat aliran listrik.

    Dari foto AH yang diterima tampak sejumlah bekas luka di beberapa bagian tubuhnya.

    Namun, pihak keluarga masih melakukan kepastian dengan membawa ke RSUD Sultan Thaha Saifuddin (STS) Tebo untuk memastikan penyebab anaknya meninggal.

    Hingga saat ini, keterangan dari RSUD STS belum keluar.

    Hingga berita ini ditayangkan, masih berupaya menghubungi pihak Ponpes Raudhatul Muzawwidin.(ade)

    Komentar

    Tampilkan