Jambarpost.com, Tebo- Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, meninjau langsung kondisi jalan rigit beton di ruas Blok E Desa Sumber Agung menuju Blok D Desa Giri Purno, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo yang baru selesai dikerjakan sekitar satu bulan lalu namun kini sudah mengalami kerusakan cukup serius.
Peninjauan ini dilakukan setelah munculnya keluhan masyarakat dan laporan terkait keretakan pada jalan yang dikerjakan oleh CV Sumber Artha Bumi Swarna tersebut. Dari hasil pengecekan di lapangan, ditemukan kurang lebih 16 titik keretakan yang muncul pada badan jalan. Retakan terlihat jelas mulai dari permukaan hingga lapisan dasar pertama dan melebar hampir selebar badan rigit beton.
Warga menduga kerusakan prematur ini disebabkan oleh lalu lintas kendaraan Fuso bermuatan CPO milik PT SMS yang setiap hari melintas di ruas tersebut. Kapasitas muatan yang diduga melebihi tonase membuat konstruksi rigit beton tidak mampu menahan beban berat sehingga cepat mengalami keretakan.
Bupati Agus Rubiyanto menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut dan menegaskan bahwa kualitas pekerjaan harus dievaluasi. “Ini tidak bisa dibiarkan. Jalan baru seumur jagung sudah rusak, berarti ada yang harus diperiksa mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Kita akan minta pihak terkait segera melakukan pengecekan teknis,” ujarnya saat berada di lokasi.
Masyarakat Rimbo Ilir pun khawatir kerusakan ini akan semakin parah apabila tidak segera ditangani. Mereka memperkirakan tahun depan kondisi jalan dapat menjadi lebih rusak, bahkan dikhawatirkan kembali seperti sebelum adanya pembangunan rigit beton, yaitu sulit dilalui dan membahayakan pengguna jalan.
Proyek jalan rigit beton Blok E–Blok D ini diketahui dibiayai melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit Tahun 2025 dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar dan volume pekerjaan 500 meter.
Hingga kini belum dipastikan apakah jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab pihak rekanan. Namun Bupati menegaskan bahwa bila masih dalam periode pemeliharaan, kontraktor wajib memperbaiki kerusakan yang terjadi tanpa biaya tambahan.
“Kalau melihat usia rigit beton ini, sangat prematur untuk terjadi keretakan sebanyak ini. Artinya ada proses kerja yang tidak maksimal dan harus menjadi perhatian. Kita tidak ingin proyek yang dibangun dengan dana besar justru tidak memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegas salah seorang warga yang turut mendampingi Bupati saat peninjauan.
Bupati Tebo memastikan pihaknya akan memanggil instansi terkait, rekanan, serta pihak perusahaan yang kendaraan beratnya melintas di jalur tersebut untuk mencari solusi terbaik, sekaligus memastikan kualitas jalan dapat digunakan secara aman dan bertahan lama. (Ade)
