• Jelajahi

    Copyright © Media Online
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Opini: Guru, Cahaya yang Tak Pernah Padam

    JambarPost
    11/25/2025, 13:00 WIB Last Updated 2025-11-25T06:20:29Z

     



    Jambarpost.com, - Setiap kali Hari Guru tiba, kita diingatkan pada satu kenyataan sederhana namun mendalam: tidak ada satu pun dari kita yang berdiri di posisi hari ini tanpa sentuhan seorang guru. Guru adalah cahaya yang sering kita lupakan, tetapi selalu menerangi, bahkan ketika kita tidak menyadarinya.


    Guru hadir dalam setiap langkah kecil perjalanan hidup kita—di antara halaman buku yang kita buka, di balik keberanian pertama kita mencoba, hingga dalam keputusan-keputusan besar yang mengubah arah masa depan. Mereka tidak hanya mengajarkan angka dan huruf, tetapi juga memberi keberanian saat kita jatuh, keyakinan saat kita ragu, dan harapan saat kita merasa tidak berarti.


    Yang membuat profesi guru begitu indah sekaligus menyedihkan adalah kenyataan bahwa mereka jarang mendapatkan kembali cinta sebesar yang mereka berikan. Mereka datang lebih pagi dari semua orang, pulang paling akhir, membawa tumpukan tugas yang tidak pernah selesai, namun tetap tersenyum di depan kelas seolah tak ada beban yang dipikul. Mereka menahan lelah, menyembunyikan masalah pribadi, hanya demi memastikan setiap anak merasa diperhatikan.


    Di balik papan tulis dan spidol itu ada hati yang terus berjuang. Ada air mata yang tidak terlihat publik, ada pengorbanan yang tak pernah ditulis dalam berita, ada harapan kecil bahwa satu kalimat dari mereka dapat mengubah nasib seorang murid.


    Dan sering kali, murid tidak pernah tahu betapa bangganya seorang guru ketika melihat anak didiknya berhasil. Kebahagiaan mereka sederhana: ketika murid yang dulu pemalu kini berani berbicara, ketika murid yang dulu malas mulai berusaha, ketika anak yang dulu dianggap tak mampu akhirnya membuktikan dirinya.


    Guru bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah pelita yang tidak pernah meminta imbalan untuk terus menyala. Mereka mungkin tidak memakai jubah kepahlawanan, tetapi mereka memegang masa depan di dalam tangan mereka—masa depan yang mereka bentuk dengan kesabaran, peluh, dan cinta yang tidak pernah dihitung.


    Di Hari Guru ini, mari kita sejenak merendahkan hati dan bertanya: sudahkah kita benar-benar menghargai mereka? Sudahkah kita berterima kasih atas semua bentuk cinta yang mereka berikan tanpa pamrih?


    Untuk semua guru, terima kasih. Terima kasih telah menjadi cahaya di saat dunia terasa gelap. Terima kasih karena tidak pernah menyerah pada kami, bahkan ketika kami hampir menyerah pada diri sendiri. (DidiJP)

    Komentar

    Tampilkan