• Jelajahi

    Copyright © Media Online
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Training Of User Pestisida Terbatas Kerjasama ALISHTER Dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo, Gelar Pelatihan Bersama Petani Desa Giriwinangun

    JambarPost
    6/04/2025, 12:55 WIB Last Updated 2025-06-04T05:55:37Z


    Jambarpost.com, Tebo- Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (ALISHTER) bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo menggelar pelatihan penggunaan Peptisida Terbatas di aula Kantor Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo, Selasa (03/06/2025).

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam penggunaan peptisida secara tepat dan bertanggung jawab.


    Pelatihan ini dihadiri Direktur Eksekutif Pusat Alishter Ir. Safrizal, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, para narasumber, penyuluh Pertanian, Kepala Desa, kelompok tani, dan para peserta dari wilayah sekitar.



    Dalam sambutannya, Ir. Safrizal menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.


    Dia menjelaskan bahwa Alishter, yang menaungi 53 perusahaan peptisida di Indonesia, telah aktif menyelenggarakan pelatihan serupa sejak tahun 2016.

    “Hingga saat ini kami sudah hadir di 28 provinsi dan melibatkan lebih dari 30 ribu petani. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan penggunaan peptisida dilakukan secara benar dan aman,” kata Safrizal.


    Ia menambahkan bahwa pelatihan serupa pernah dilakukan pada 2017 lalu dengan melibatkan petani dari Kabupaten Tebo dan Bungo secara bersamaan. “Tahun ini kami pisahkan agar pelatihannya lebih fokus. Hari ini di Tebo, besok kami lanjutkan di Bungo,” tambahnya.



    Pelatihan ini, menurut Safrizal, bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan merupakan kewajiban yang harus dijalankan dengan pengawasan dari dinas terkait. Setiap peserta akan memperoleh sertifikat sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan memahami prosedur penggunaan peptisida terbatas.


    “Penggunaan peptisida tidak bisa sembarangan. Ada ilmunya, ada risikonya, dan ada dampaknya. Oleh karena itu pelatihan ini sangat penting,” ujarnya.


    Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo, Nanang, dalam arahannya mengatakan bahwa dampak penggunaan peptisida seringkali baru terlihat dalam kurun waktu 3 hingga 4 tahun setelahnya.


    “Di Tebo, ada sekitar 4.000 hektar lahan pertanian yang merupakan pengguna aktif peptisida. Jadi pelatihan ini bukan hanya penting, tapi sangat mendesak,” tegasnya.


    Nanang juga menyinggung pentingnya pelatihan ini dalam mendukung program swasembada pangan. Ia menyebutkan bahwa saat ini Kabupaten Tebo masih belum mampu memenuhi kebutuhan beras dari hasil produksi sendiri.


    “Kebutuhan normal kita sekitar 36.000 kg, sementara produksi lokal hanya mencapai 14.300 kg. Sisanya, sekitar 22.000 ton, masih harus didatangkan dari luar daerah,” ungkapnya.


    Menurutnya, keberhasilan program ketahanan pangan tidak terlepas dari peran aktif berbagai pihak, termasuk perusahaan peptisida dan para penyuluh.


    Dia pun mengingatkan bahwa istilah "terbatas" dalam peptisida bukan hanya sekadar label, tetapi menunjukkan pembatasan dalam penggunaan dan manfaat.

    “Pahami betul apa itu peptisida terbatas. Ini bukan produk yang bisa digunakan sembarangan. Kita perlu tahu cara penyimpanan, penggunaan, hingga pembuangan limbahnya,” jelas Nanang.

    Ia juga berharap agar kegiatan serupa tidak berhenti di satu kecamatan saja. “Masih banyak wilayah di Kabupaten Tebo yang perlu pelatihan seperti ini. Semoga Alishter dapat menjangkau lebih luas lagi,” tutupnya.

    Pelatihan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran petani akan pentingnya penggunaan peptisida secara bijak demi keberlanjutan pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Tebo.


    Kepala Desa Giriwinangun Suranto dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada petani lokal untuk mengikuti pelatihan ini dengan sungguh sungguh, karena pelatihan ini satu satunya di Kabupaten Tebo yaitu di Desa kita ini. 


    Mudah mudahan ilmu yang di dapat bisa aplikasikan di lahan Pertanian dengan baik. Dan ucapan terima kasih kepada pihak ALISHTER dan Dinas Pertanian dan Ketapang serta Dinas Kesehatan, telah melaksanakan kegiatan di Desa kami, dan ini sangat bermanfaat bagi petani yang ada di Desa kami cintai ini. Dan harapan kami Kedepannya ada pelatihan lanjutan. (Ade)



    Komentar

    Tampilkan