“Bungo punya potensi besar. Kita harus bergerak cepat dan solid agar program-program nasional segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Al Haris saat memimpin pertemuan bersama Bupati Bungo dan seluruh kepala OPD serta camat se-Kabupaten Bungo, di ruang pola Kantor Bupati.
Ia menekankan pentingnya penyelarasan antara kebijakan nasional dan daerah, agar program prioritas bisa dilaksanakan tanpa hambatan. “RPJMN, RPJMD provinsi, dan kabupaten harus sinkron. Ini penting untuk menekan angka kemiskinan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat ketahanan pangan,” tambahnya.
Gubernur juga menyoroti urgensi realisasi Program MBG di daerah-daerah miskin. “Program ini menyentuh langsung kebutuhan dasar rakyat, khususnya anak-anak sekolah di wilayah rentan. Bahkan, multiplier effect-nya bisa mendorong ekonomi lokal. Kita dorong pengembangan dapur umum agar pelaksanaannya maksimal,” ujar Al Haris.
Tak hanya itu, Al Haris mengusulkan agar Kabupaten Bungo ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) seperti Kota Jambi. Menurutnya, kesiapan infrastruktur Bungo – termasuk bandara dan rumah sakit tipe B – membuat daerah ini layak menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jambi bagian barat.
“Kami sudah mengajukan ke Bappenas agar Bungo mendapat status PKN. Dengan itu, akan ada peningkatan status institusi vertikal seperti Polres dan Kodim, serta peluang investasi dan pembangunan infrastruktur semakin terbuka lebar,” ungkapnya.
Untuk mendukung hal itu, Gubernur menyatakan fokus pengembangan Bandara Muara Bungo, khususnya perluasan apron dan perpanjangan runway agar pesawat besar seperti Airbus bisa mendarat. "Ini akan membuka akses yang lebih luas untuk distribusi logistik dan mobilitas masyarakat lintas provinsi," tambahnya.
Bupati Bungo, H. Deddy Putra, menyambut positif dukungan Gubernur dan menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk bersinergi. “Kami siap mendukung penuh visi pembangunan yang digagas Pak Gubernur dan Bapak Presiden. Sinergi ini kunci bagi kesejahteraan masyarakat Bungo,” ujar Deddy.
Deddy juga menjelaskan posisi strategis Bungo sebagai simpul konektivitas antarwilayah, menghubungkan sembilan kabupaten/kota di tiga provinsi: Jambi, Sumatera Barat, dan Riau. Ia berharap percepatan pengembangan bandara dan infrastruktur lainnya dapat mengokohkan posisi Bungo sebagai motor ekonomi kawasan barat Jambi. (Didi)