Jambarpost.com, Tebo- Sebahagian Masyarakat terutama Generasi Muda yang lahir Tahun 90an khususnya Masyarakat Kecamatan Rimbo Bujang tidak mengetahui asal usul dan awal berdirinya Pasar Sarinah Rimbo Bujang Kabupaten Tebo.
Jambarpost.com mencoba menggali informasi asal usul dan kapan berdirinya Pasar Sarinah yang saat ini dikenal sebagai pasar modern perdagangan yang paling besar di Kabupaten Tebo saat ini dari salah satu tokoh masyarakat Rimbo Bujang yang juga mantan Lurah Wirotho Agung, Soedarijo.
Kepada Jambarpost.com, Soedarijo menuturkan, Sebelum menjadi pasar yang sangat ramai dan mulai bergaya modern, dahulu ,letak Pasar Sarinah tidak berada di posisi sekarang. Tahun 70-an saat kondisi ekonomi belum maju seperti saat ini, lokasi pasar berada di samping dan depan masjid utama Kecamatan Rimbo Bujang, yaitu Masjid Al-Huda. Namanya pun bukan Pasar Sarinah, tapi Pasar Klewer.
Lanjutnya, pada masa sebelumnya, kondisi perdagangan pasar tidak seperti sekarang, pedagang menjual dagangannya tidak setiap hari melainkan setiap minggu. Dengan kondisi pasar yang terlihat semrawut dan hanya beratapkan terpal yang tidak utuh dan menjuntai ke bawah.
Setelah adanya perubahan Administrasi, dari Desa menjadi Kelurahan maka tokoh-tokoh pada saat itu seperti bapak Waris dan Murtono mencetuskan nama Pasar Klewer menjadi Pasar Sarinah ditahun 80-an. Seiring dengan berjalannya waktu dan majunya perekonomian masyarakat Rimbo Bujang, pasar mulai bergeser ke tempat sekarang.
Kemudian, diceritakannya, Pasar Sarinah juga pernah beberapa kali mengalami kebakaran, yang pertama pada tahun 1989, pasar terbakar di bagian tengah. Tahun 1998 pasar kembali terbakar kali ini terjadi di bagian depan, kemudian yang ketiga terjadi pada tahun 2000 yang juga menghanguskan pasar bagian depan.
Setelah mengalami beberapa pasang surut dan kejadian kebakaran, muncul Program dari Pemerintah Pusat yakni Program Pembangunan Pasar Inpres, serta pembangunan yang diprakarsai oleh masyarakat dengan sistem MOU dengan Pemkab.
Soedarijo berharap, Pasar Sarinah untuk kedapan dapat dikelola dengan baik oleh seluruh pemangku jabatan, yang pada akhirnya menjadi pusat perputaran ekonomi yang signifikan untuk kemajuan Kabupaten Tebo. (Tim)